• PKBM NGUDI MAKMUR
  • Bersama Kita Bisa....

AZAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

ASAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengintegrasikan individu yang sedang mengalami pertumbuhan ke dalam kolektivitas masyarakat. Dalam kegiatan pendidikan terjadi pembinaan terhadap perkembangan potensi peserta didik untuk memenuhi kelangsungan hidupnya secara pribadi dan kesejahteraan kolektif di masyarakat. Sebagai usaha sadar Pendidikan diarahkan untuk menyiapkan peserta didik melaui bibingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka mengisi peranan tertentu di masyarakat pada masa yang akan datang.

Dalam pembukaan undang-undang dasar Republik Indonesia tahun 1945 tercantum butir kalimat mencerdaskan kehidupan bangsa maka dari kaimat tersebut sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan menjadi instrumen untuk mewujudkan masyarakat bangsa yang cerdas, pendidikanlah yang harus dirancang dan diimplementasikan secara baik. Salah satu untuk mewujudkan kecerdasan bangsa dan pendidikan yang maju adalah terciptanya budaya baca di daa masyarakat. Dengan adanya pendidikan yang maju dan budaya baca yang telah mengakar pada masyarakat maka akan muncul masyarakat dan bangsa yang cerdas dalam kehidupannya.

  1. Pengertian Asas

Menurut KBBI Asas adalah dasar, dasar cita-cita, hukum dasar. The Liang Gie menyatakan bahwa asas merupakan suatu dalil umum yang dinyatakan dalam istilah umum tanpa menyertakan cara-cara khusus mengenai pelaksanaannya, yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu.

Asas Pendidikan Luar Sekolah

  1. Asas Kebutuhan

Dilihat dari aspek psikologi Bradshaw mengklisifikasikan Kebutuhan menjadi 4, yaitu kebutuhan normatif (normaitve need), Kebutuhan terasa (felt need), yang dinyatakan (Expressed need), kebutuhan bandingan (Comparative need) kemudian Burton dan Merril menambahkan kebutuhan antisipasi atau kebutuhan masa depan (anticipated or future need). Kebutuhan normative timbul apabila seseorang atau sekelompok berada dibawah ukuran yang telah di tetapkan oleh lingkungan di sekitarnya.

Kebutuhan terasa dianggap sama dengan keinginan atau kehendak, kebutuhan yang dinyatakan merupakan kebutuhan yang dapat diketahui dari kelakuan atau perkataan yang mengidentifikasikan kenginan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sedangkan kebutuhan bandingan merupakan kebutuhan yang timbul apabila karakteristik suatu populasi yang tidak menerima suatu layanan dalam keadaan yang hampir sama dengan karakterstik populasi yang memperoleh layanan. Adapun kebutuhan antisipasi adalah kebutuhan yang diproyeksikan pada kepentingan masa depan.

Urgensi kebutuhan terhadap pendidikan luar sekolah. Yang pertama, kebutuhan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Kedua, keberhasilan seseorang manusia lebih banyak dipengaruhi kemampuannya dalam dalam memenuhi kebutuhannya. Ketiga, manusia melakukan upaya berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keempat, didalam kebutuhan mengandung kebutuhan-kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

Kebutuhan hidup manusia merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan upaya manusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kehidupannya. Abraham H Maslow mengemukakan lima tingkatan kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan pendidikan merupakan suatu yang harus dipelajari seseorang untuk kemajuan hidupnya, kebutuhan pendidikan adalah jarak antara perolehan tingkat pendidikan seseorang yang telah dicapai dengan standar pendidikan yang ingin dicapai ingin dicapai.

Sedangkan kebutuhan belajar merupakan jarak antara pengetahuan yang dimiliki seseorang pada tingkat tertentu dengan pengetahuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar.

  1. Asas Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat menegaskan bahwa waktu manusia untuk mengemban pendidikan adalah sepanjang hidupnya yang bertujuan tidak hanya sekedar perubahan melainkan pencapaian kepuasan setiap orang yang melakukannya. Berikut ini merupakan prinsip- prinsip belajar sepanjang hayat yang diterapkan pada pendidikan luar sekolah.

1. Penekanan pada pembelajaran individual

berdasarkan kesepakatan antara pendidik dan peserta didik.

2. Program pembelajaran bersifat fleksibel;

waktu dan tempat sesuai dengan keinginan peserta didik.

3. Tanpa mengadakan seleksi dalam proses

rekrutmennya, sehingga didasari atas

keinginan peserta didik serta memngkinkan kebutuhannya dapat terdidik.

4. Lembaga pendidikan saling berkolborasi

dalam mendukung fasilitas belajar.

5. Kelangsungan proses belajar berdasarkan

kemauan individu.

Terdapat 3 ciri umum pendidikan luar sekolah berdasarkan pendidikan sepanjang hayat yang diterapkan di dalamnya, yang pertama adalah memberikan kesempatan belajar kepada setiap orang sesuai dengan minat, usia dan kebutuhan belajar masing-masing, sedangan yang kedua adalah melibatkan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran, kemudian yang ketiga adalah memiliki tujuan-tujuan ideal yang terkadung dalam proses pendidikan.

Perubahan sikap dan perilaku mendewasa menurut pendidikan sepanjang hayat. Perubahan dari sikap dan perilaku yang menuju arah sikap dan perilaku yang Menggantungkan diri kepada orang lain.

  1. Mandiri
  2. Pasif Aktif
  3. Subjektif Objektif
  4. Menerima Informasi dan Memberikan informasi
  5. Memiliki kecakapan yang terbatas Memiliki kecakapan yang lebih luas
  6. Mempunyai tanggung jawab terbatas Mempunyai tanggung jawab lebih luas
  7. Memiliki minat terbatas Memiliki beragam minat
  8. Mementingkan diri sendiri Memperhatikan orang lain
  9. Menolak kenyataan diri Menerima kenyataan diri
  10. Memiliki identitas diri yang beragam Memiliki integritas diri
  11. Berpikir teknis Berpikir prinsip
  12. Berpandangan mendatar Berpandangan mendalam
  13. Suka meniru Gemar berinovasi
  14. Terikat oleh sikap dan perilaku beragam Tenggang rasa terhadap perbedaan
  15. Emosional dan mengandalkan kekuatan fisik Kematangan emosi dan berpikir rasional.

Negara-negara anggota APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation) mengakui pentinganya pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat sangat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan juga untuk menanggulangi masalah-masalah sosial dan budaya.

  1. Asas Relevansi dengan Pembangunan

Masyarakat (Pedesaan) Kehadiran pendidikan luar sekolah didasarkan atas kebutuhan masyarakat dan muncul karena tuntutan masyarakat, secara bersamaan program-program pendidikan luar sekolah berfungsi menggarap pengembangan sumber daya manusia yang merupakan pelaku utama pembangunan.

Berikut beberapa gambaran permasalahan pembangunan masyarakat dan kaitannya dengan pendidikan; yang pertama, masyarakat pedesaan merupakan bagian terbesar dari penduduk dunia. Kedua, pembangunan pada berbagai aspek khususnya aspek pendidikan sangat diperlukan oleh penduduk pedesaan. Ketiga, daerah pedesaan mayoritas dihuni oleh masyarakat miskin. Dan yang keempat, sistem dan program pendidikan sejauh ini belum bisa menunjang pembangunan masyarakat pedesaan.

Adapun klasifikasi masyarakat (dilihat dari faktor ekonomi, sosial budaya dan prasarana) yaitu Pradesa; bentuk kelompok masyarakat yang belum menetap pada suatu wilayah yang disebut desa.

Desa Swadaya; desa yang bersifat tradisional dan masih terikat dengan adat istiadat. Dan desa Swakarya; setingkat lebih maju dibanding desa swadaya, ditandai dengan adat istiadat yang mengalami masa transisi, cara berpikir masyarakatnya mulai berubah, mata pencahariannya juga berkembang, begitu juga dengan produktivitas desa.

Pembangunan masyarakat merupakan gerakan yang mengandung arti usaha terencana dan sistematis yang dilakukan oleh, untuk dan dalam masyarakat itu sendiri guna meningkatkan kualitas kehidupan dalam berbagai aspek. Sedangakan sebagai sistem, pembangunan masyarakat merupakan salah satu sub sistem pembangunan nasional. Pembangunan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip keterpaduan, berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri dan kaderisasi.

Sasaran pendidikan luar sekolah dalam mengoptimalkan pembangunan masyarakat adalah menumbuhkan masyarakat gemar membaca, lalu dilanjudkan dengan membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi sehingga mereka mampu melakukan fungsi penyediaan sarana, produksi, proses penyediaan barang dan pemasaran hasil.

Pendidikan luar sekolah turut andil dalam menumbuh-kembangkan sikap, wawasan pengetahuan serta skill fungsional masyarakat dalam menyambut, mengisi dan mengembangkan masyarakat madani Indoesia melalui satuan pendidikan luar sekolah yang bersifat multi media, multi teknik dan dapat dilakukan dilingkungan keluarga, kelompok belajar, lembaga maupun komunitas. Maka dari itu pembangunan masyarakat dan pendidikan luar sekolah secara aktif saling memperkuat satu sama lain sehingga mengahadirkan relevansi antara keduanya. Pendidikan laur sekolah harus ditingkatkan peranannya dalam mengembangkan sumber daya manusia sehingga mereka mampu mengorganisasikan dirinya dalam membangun ekonomi dan aspek-aspek lainnya.

  1. Asas Wawasan ke Masa Depan

Seperti yang dijelaskan dalam undang-undang sistem pendidikan bahwa orientasi pendidikan bangsa adalah masa depan atau lebih jelasnya pendidikan berperan dalam menyiapkan peserta didik dengan berbagai macam metode seperti bimbingan, pengajaran ataupun latihan untuk berperan dimasa depan. Dalam hal ini, Pendidikan luar sekolah dirasa wajar untuk mengoptimalkan tugas pokok agar dapat mengubah masyarakat khususnya dalam bidang pembangunan dengan membelajarkan peserta didik agar mereka memiliki dan mengembangkan keterampilan untuk dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan perubahan di masa depan serta untuk membudayakan dan melestarikan sumber daya alam.

Perkembangan pendidikan luar sekolah di Indonesia sedang dipengaruhi oleh perkembangan industri. Antara pendidikan luar sekolah dan industry saling membutuhkan. Program pendidikan luar sekolah dimasyarakat industri diselenggarakan dalam berbagai bentuk sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa makin berkembang suatu masyarakat kearah masyarakat industri maka makin besar pula kebutuhan terhadap upaya Pendidikan luar sekolah untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan individu, masyarakat bahkan negara.

Sebagian besar sumber daya manusia di Indonesia menggunakan waktu lebih singkat dalam belajar dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN begitu juga kesempatan mengikuti jenjang pendidikan masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara lain sedangkan tingkat Pendidikan tenaga kerja masih didomonasi oleh tamatan sekolah dasar. Pada aspek pendidikan, lembaga Pendidikan di Indonesia masih kalah bersaing dengan lembaga- lembaga pendidikan dinegara lain begitu juga pada aspek penguasaan bahasa inggris lulusan satuan bahasa Inggris. Proses penyusunan kebijakan pendidikan luar sekolah yang berorientasi kemasa depan dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

  1. Menetapkan tujuan umum
  2. menilai kebutuhan
  3. menyusun tujuan khusus
  4. merancang kegiatan alternatif
  5. memperkirakan konsekuensi alternatif,
  6. memilih dan menetapkan komponen-

komponen kegiatan alternatif

  1. melaksanakan kegiatan
  2. mengevaluasi pelaksanaan
  3. mengkaji umpan balik.

Untuk melaksanakan langkah-langkah diatas diperlukan perencanaan yang strategis sejalan dengan ini diperlukan dukungan kebijaksanaan, kelembagaan dan kegiatan. 1) kehadiran Lembaga pengkajian masa depan dan kehadiran Lembaga koordianasi penyelenggaraan pendidikan luar sekolah dengan fungsi untuk mengembangkan kebijakan, sistem pendidikan, pengelolaan program, tenaga kependidikan, sumber pendukung, komunikasi dan informasi luar sekolah.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
FUNGSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di bangu sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan ha

05/06/2025 12:42 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 13 kali
LANDASAN TEORITIS PEMBERDAYAAN PKBM

Para ilmuwan sosial dalam memberikan pengertian pemberdayaan mempunyai rumusan yang berbeda-beda dalam berbagai konteks dan bidang kajian. Artinya belum ada definisi yang tegas mengenai

05/06/2025 09:34 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 13 kali
REGULASI TENTANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13 ayat (1) dikemukakan bahwa: “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan in

05/06/2025 08:53 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 17 kali
TUJUAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Luar Sekolah,Menurut Marzuki (2010), tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan alamnya dapat seca

24/04/2025 15:15 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 90 kali
CIRI-CIRI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan luar sekolah lebih kepada praktisi agar warga belajar mampu menerapkan dalam pekerjaannya, tidak memandang usia, tidak di bagi atas jenjang, waktu penyampaian yang singkat ka

24/04/2025 15:13 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 70 kali
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan di luar sistem formal, tidak terikat jenjang dan struktur persekolahan dengan memberikan layanan kepada sasaran di

24/04/2025 15:12 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 119 kali
SATUAN DAN PROGRAM PLS

Kemajuan bidang PLS di Indonesia salah satunya ditandai oleh tercantumnya satuan dan program PLS di dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003. Di pasal 26 ayat 4 undang-undang tersebut disebu

22/04/2025 18:47 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 60 kali
TIPE PLS

Boyle (1981) membedakan program PLS dari segi perencanaan­nya kedalam tiga tipe, yaitu (a) developmental, (b) institutional, dan (c) informational. Program devel

22/04/2025 18:46 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 63 kali
WARGA BELAJAR DI PLS

Untuk menjadi peserta didik PLS pada dasarnya tidak ada per­syaratan yang ketat. Siapa pun yang sadar bahwa dirinya butuh belajar tentang sesuatu hal agar dapat melaksanakan tugasny

22/04/2025 18:43 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 47 kali
PRINSIP PLS

Prinsip dasar pertama kegiatan PLS adalah Lifelong Learning (belajar sepanjang hayat). Prinsip ini sebetulnya merupakan pokok pikiran yang sesuai dengan hakikat, realitas, dan

22/04/2025 18:42 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 53 kali