• PKBM NGUDI MAKMUR
  • Bersama Kita Bisa....

PKBM DAN EDUCATION MARKETING

Salah satu ciri yang membedakan dengan pendidikan formal adalah fleksibilitas dalam hal usia peserta didik, kualifikasi pendidik, waktu belajar dan tempat pembelajaran. PKBM sebagai salah satu satuan pendidikan nonformal awalnya dirancang sebagai pusat, tempat dan/atau ajang belajar pendidikan masyarakat sehingga terbentuk masyarakat pembelajar (learning society). Oleh karena itu agar PKBM benar-benar dapat menumbuhkembangkan masyarakat pembelajar, sangat diperlukan adanya penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan kelayakan sarana dan prasarana, penyelenggaraan keuangan yang transparan dan akuntabel

Manajemen program PKBM dalam pengembangannya, bisa mengacu pada manajemen yang dikembangkan pada konsep manajemen pendidikan luar sekolah. Karena, PKBM merupakan bagian dari implementasi pendidikan luar sekolah (Penjelasan Pasal 26 ayat 3 UU Sisdiknas No. 20/2003) .Manajemen pendidikan luar sekolah adalah upaya menerapkan fungsi-fungsi pengelolaan baik untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan kelembagaan pendidikan luar sekolah maupun untuk satuan penidikan luar sekolah.Kegiatan yang berkaitan dengan kelembagaan pendidikan luar sekolah mencakup upaya birokratis untuk melaksanakan, membina dan mengembangkan isntitusi pendidikan luar sekolah. Secara spesifik, (Sudjana, 1989) menyatakan bahwa komponen dasar dari sebuah manajemen pendidikan luar sekolah meliputi fungsi-fungsi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pembinaan, penilaian dan pengembangan.

Memperkenalkan PKBM kepada khalayak seperti halnya yang dilakukan sekolah formal pada umumnya, mungkinkah memberi pengaruh, seberapa pengaruh korelasi yang menunjukkan manfaat akan pentingnya promosi jika hal tersebut dilakukan. Promosi seperti apakah yang dapat menunjang PKBM dikenal banyak orang dalam memberi banyak penawaran dan kita mampu melayani harapan mereka. Apabila PKBM memiliki harapan yang sama dengan sekolah-sekolah formal dalam hal promosi, maka tentu ikhtiar harus dilakukan. Mungkin pengelola PKBM selama ini belum maksimal dalam memperkenalkan Lembaga yang dikelolanya, namun saran bahwa PKBM yang kita Kelola harus menggunakan manajemen educational marketing mungkin inilah penentunya.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan nirlaba yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan. Selain itu kompetisi antar sekolah pun semakin ketat. Maka dalam hal ini penyelenggara pendidikan dituntut untuk kreatif dalam menggali keunikan dan keunggulan sekolahnya agar dibutuhkan dan diminati oleh pelanggan jasa Pendidikan. Sekolah yang berkualitas merupakan impian seluruh elemen bangsa karena akan melahirkan kader-kader berkualitas yang mampu membawa perubahan besar bagi bangsa. Menurut Sudarwan Danim, sekolah berkualitas tinggi merupakan sekolah yang memuaskan pelanggan.

Pemasaran dalam konteks jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial dan managerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaaan penawaran, pertukaran produkyang bernilai dengan pihak lain dalam bidang pendidikan. Etika layanan pemasaran dalam dunia pendidikan adalah menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukkan watak secara menyeluruh. Karena pendidikan bersifat lebih kompleks, yang dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, hasil pendidikannya mengacu jauh kedepan, membina kehidupan warga negara, generasi penerus di masa mendatang (Imam Machali 2015: 397).

Kegiatan pemasaran jasa pendidikan tentu saja bukan kegiatan yang sepele. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan strategi yang tepat sasaran, matang dan sesuai dengan target pasarnya. Kemampuan sosial yang baik sangat diperlukan dalam kegiatan ini. Biasanya siswa akan tertarik dengan keunggulan dan kelebihan yang dimiliki suatu instansi pendidikan. Membangun citra positif yang memiliki bekas di hati para calon konsumen agar mampu menggunakan jasa pendidikan kita dengan cara komunikasi personal. Hal yang harus kita hindari dalam melakukan kegiatan pemasaran jasa pendidikan adalah terlalu berlebihan dalam membuat janji-janji. Biasanya orang malah akan skeptis dan kurang percaya dengan jasa pendidikan kita.

Strategi lainnya dalam melakukan pemasaran jasa pendidikan adalah kita harus menerapkan kompetensi khusus yang merupakan tindakan yang menunjukkan kelebihan kita yang lebih baik dari pada pesaing. Lalu yang harus ditetapkan selanjutnya adalah persaingan yang menguntungkan atau yang memiliki arti yaitu bahwa kita sebagai suattu isntansi pendidikan harus mengembangkan suatu kegiatan agar kita lebih unggul daripada semua pesaing.

Educationl Marketing atau Pemasaran pendidikan, dalam konteks jasa pendidikan, adalah proses sosial dan manajerial yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk atau layanan pendidikan yang bernilai. Ini bukan hanya tentang menarik siswa, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, alumni, dan masyarakat umum. Pemasaran dunia pendidikan, atau marketing pendidikan, adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjual layanan pendidikan kepada masyarakat. Ini melibatkan berbagai strategi dan taktik untuk menarik minat calon siswa, membangun citra positif lembaga pendidikan, dan memenuhi kebutuhan pasar pendidikan yang terus berkembang. 

Pemasaran dunia Pendidikan, atau pemasaran jasa Pendidikan, merupakan proses menawarkan layanan Pendidikan dan membentuk karakter siswa melalui berbagai strategi pemasaran untuk memenuhi peserta didik. Pemasaran sekolah, dulu sekolah tidak memerlukan pemasaran karena mereka hanya mengandalkan reputasi dan prestasi, dan promosi dari mulut ke mulut. Masa tersebut telah berlalu selamanya karena orang tua milenial lebih paham tekhnologi dan menggunakan internet untuk mengambil keputusan mereka. Sekolah yang tidak secara aktif memasarkan diri ditakdirkan untuk diabaikan oleh banyak orang tua milenial yang seharusnya sangat tertarik dengan apa yang mereka tawarkan.

Lembaga Pendidikan termasuk PKBM harus menggunakan saluran digital untuk menyampaikan berbagai informasi dan promosi kepada khalayak yang lebih luas. Media yang dapat digunakan meliputi konten websites, media sosial, pencarian berbayar dan lainnya. Orang tua dan siswa sama-sama menghabiskan banyak waktu di situs-situs media sosial, dan Lembaga Pendidikan harus membangun kehadiran di situs-situs seperti facebook, twitter maupun instagram untuk melibatkan mereka dan mempelajari lebih lanjut tentang keinginan dan harapan mereka. Strategi pemasaran tradisional seperti papan reklame, pamflet dan brosur, iklan cetak maupun banner. Pemasaran digital menyediakan hemat biaya, dibandingkan dengan metode Pemasaran Tradisional. Pemasaran Digital  memungkinkan jangkauan yang lebih luas. Strategi pemasaran digital Pendidikan yang baik akan terus mencari lebih banyak peluang untuk menghadirkan peminat.

Di era modern yang sudah dipengaruhi oleh kencangnya arus globalisasi ini, membuat kita menyadari bahwa adanya perubahan yang signifikan di segala aspek kehidupan. Termasuk dalam bidang pendidikan, dimana sekarang dapat kita lihat sendiri bahwa lembaga-lembaga pendidikan pun kini melakukan pemasaran dalam kegiatan pelaksanaanya. Pendidikan selama ini identik dengan lembaga yang biasanya dinaungi oleh pemerintah dan bersifat nonprofit atau tidak mecari untung mulai dari jenjang TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang memberikan jasa berupa pemberian ilmu yang hasilnya tak kasat mata.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak instansi-instansi pendidikan yang muncul dengan inovasi-inovasi yang semakin maju dan modern. Membuat beberapa pihak merasa bahwa bidang pendidikan pun merupakan hal yang pas untuk dijadikan sebagai bisnis dengan untung yang menjanjikan. Faktor pendorong lainnya adalah karena masyarakat luas juga sudah menyadari tentang pentingnya pendidikan. Oleh karena itu, semakin banyaklah lembaga pendidikan yang berlomba-lomba untuk mencari keuntungan dengan memasarkan jasa pendidikan mereka dengan cara yang beragam dan berbeda-beda serta inovatif. Pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan promosi yang menginformasikan dan memperlihatkan produk dan jasa yang kita miliki kepada calon konsumen. Pemasaran jasa pendidikan tersebut dilakukan oleh manajemen pemasaran yang bertujuan untuk menarik calon siswa untuk belajar di lembaga pendidikan yang mereka bangun.

Tujuan Pemasaran Pendidikan dalam PKBM

  1. Meningkatkan jumlah siswa: Pemasaran pendidikan bertujuan untuk menarik lebih banyak siswa ke lembaga pendidikan, baik melalui program akademik maupun ekstrakurikuler. 
  2. Membangun citra positif: Memperkenalkan dan mempromosikan citra positif lembaga pendidikan kepada masyarakat, sehingga lembaga tersebut dikenal sebagai tempat yang berkualitas dan terpercaya. 
  3. Memenuhi kebutuhan pasar: Memahami kebutuhan dan harapan pasar pendidikan, serta menawarkan layanan yang sesuai dengan permintaan pasar. 
  4. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Memberikan pelayanan terbaik kepada siswa, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga mereka merasa puas dan loyal terhadap lembaga pendidikan. 
  5. Meningkatkan daya saing: Memposisikan lembaga pendidikan agar unggul dan kompetitif dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya
  6. Leaarning society, Pengembangan pendidikan non formal merujuk kepada Permendiknas/Permendikbud yang sudah ada dilengkapi dengan pengaturan beberapa aspek atau sumberdaya pendidikan lainnya yang belum diatur dengan peraturan Menteri, yang dibuat fleksibel dengan memperhatikan karaktersitik dan kondisi yang ada di lingkungan pendidikan nonformal. Pengembangan pendidikan diharapkan menjadi acuan dalam memberikan layanan pendidikan nonformal yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
  7. Community Based Institution, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menurut Standar dan Prosedur Penyelenggaraan PKBM, adalah prakarsa pembelajaran masyarakat yang didirikan dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM adalah suatu institusi yang berbasis masyarakat (Community Based Institution). Artinya, masyarakatlah yang memegang peranan penting dalam pendirian, pengelolaan,proses pembelajaran, pengembangan dan kemajuan sebuah PKBM.

Dalam pemasaran pendidikan, sangat dibutuhkan adanya bauran pemasaran dalam pendidikan. Bauran pemasaran dalam konteks pendidikan adalah unsur-unsur yang sangat penting dan dapat dipadukan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan. Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran terdiri dari 7P

      1. Bauran Pemasaran 

  • Product, Produk pendidikan merupakan segala sesuatu yang ditawarkan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Produk yang dihasilkan dan ditawarkan harus berkualitas. Sebab, konsumen tidak senang pada produk kurang bermutu, apalagi harganya mahal.
  • Price, Strategi harga yang terjangkau untuk semua kalangan dapat berpengaruh terhadap pemilihan sekolah
  • Place, Lokasi Tempat belajar sedikit banyak menjadi prefensi calon pelanggan dalam menentukan pilihannya. Lokasi yang strategis, nyaman dan mudah dijangkau akan menjadi daya tarik tersendiri,
  • Promotion, Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan konsumen akan manfaat produk yang dihasilkan. Kegiatan promosi yang dapat dilakukan adalah dengan cara advertising melalui media TV, radio, surat kabar, buletin, konten websites, media sosial, pencarian berbayar facebook, twitter maupun instagram dan lain-lain
  • People, Sumber daya pendidik dan kependidikan ini sangat penting bahkan menjadi ujung tombak dalam proses pemberian layanan pendidikan kepada para siswa dalam lembaga pendidikan.
  • Process, Proses adalah prosedur atau mekanisme dalam rangkaian aktivitas untuk menyampaikan jasa dari produsen ke konsumen. Dalam konteks jasa pendidikan proses adalah proses pendidikan yang mendukung terselanggaranya proses kegiatan belajar mengajar guna terbentuknya produk/lulusan yang diinginkan (Imam Machali, 2015: 408-412).
  • Physical Evidence, berkaitan dengan sarana prasarana untuk mengelola dan memasarkan produk dan layanan pendidikan.

 

  1. Branding: Membangun identitas merek yang kuat dan unik untuk lembaga pendidikan, sehingga mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat. 
  2. Digital Marketing: Memanfaatkan media sosial, website, dan platform digital lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi dengan calon siswa dan pemangku kepentingan. 
  3. Konten Marketing: Membuat konten berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan pasar pendidikan, seperti artikel, blog, video, dan infografis. 
  4. Event dan Program: Mengadakan acara seperti open house, seminar, workshop, dan kegiatan ekstrakurikuler untuk menarik minat calon siswa dan memperkenalkan lembaga pendidikan. 
  5. Kerjasama: Membangun kerjasama dengan lembaga pendidikan lain, perusahaan, dan organisasi untuk memperluas jaringan dan meningkatkan jangkauan pemasaran. 
  6. Ulasan dan Testimoni: Memanfaatkan ulasan positif dan testimoni dari siswa, alumni, dan orang tua untuk membangun kepercayaan dan meyakinkan calon siswa. 

Tantangan Pemasaran Pendidikan:

  1. Persaingan yang ketat: Lembaga pendidikan harus bersaing dengan lembaga lain untuk menarik perhatian dan minat calon siswa. 
  2. Keterbatasan anggaran: Pemasaran pendidikan membutuhkan anggaran yang cukup, dan beberapa lembaga mungkin memiliki keterbatasan dalam hal ini. 
  3. Perubahan teknologi: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut lembaga pendidikan untuk terus beradaptasi dan memanfaatkan platform digital dalam strategi pemasaran mereka. 
  4. Perubahan perilaku konsumen:Perilaku konsumen dalam memilih lembaga pendidikan terus berubah, sehingga lembaga pendidikan harus memahami tren terbaru dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka. 

Pemasaran pendidikan merupakan bagian integral dari manajemen pendidikan yang efektif. Dengan menerapkan strategi yang tepat, lembaga pendidikan dapat mencapai tujuan mereka dalam meningkatkan jumlah siswa, membangun citra positif, dan memenuhi kebutuhan pasar pendidikan yang dinamis. pemasaran pendidikan yang dilakukan juga perlu melakukan berbagai penyesuaian sesuai dengan konten yang ingin ditawarkan. Pemasaran pendidikan atau education marketing juga terus berevolusi untuk dapat terus meningkatkan jumlah pengguna, baik pelajar, guru, hingga orang tua untuk mendapatkan platform pembelajaran digital yang terbaik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Education Marketing.

  1. Menerima ulasan daring, menanggapi secepat mungkin jangan abaikan ulasan negative, tetapi pada saat yang sama hindari bersikap meremehkan agar mampu menangani situasi terburuk.
  2. Ide konten penawaran yang tidak membuat konsumen/masyarakat skeptis
  3. Memiliki situs websites yang ramah seluler dengan halaman arahan yang dioptimalkan.
  4. Media sosial merupakan sarana untuk mengkomunikasikan informasi yang tertarget, mendapatkan rujukan dan membangun hubungan.
  5. Telah menjadi aktifitas pembelajaran bahwa media telah menjadi sumber pembelajaran digital, seperti kursus daring, video, buku elektronik, dan situs web, sehingga pemasaran harus direncanakan dengan cermat tepat sasaran terhadap generasi millennials, followed by Gen Z, Gen X, and baby boomers.
  6. PKBM menggabungkan promosi layanan dalam bentuk modern/digital dan tradisional, tentu PKBM juga tidak meremehkan peran promosi verbal dari mulut ke mulut, karena tidak setiap masyarakat di kampung-kampung tertarik singgah di aplikasi digital yang kita tawarkan, namun masyarakat dapat melihat promosi melalui banner-banner yang kita tempatkan di tempat-tempat strategis meskipun bersifat tradisional dan lokal.

Akhirnya Pengelola PKBM akan mampu menyusun strategi yang tepat, terutama dalam rangka mengatasi setiap perubahan yang terjadi, jika didukung fungsi manajerial yang tangguh. Salah satu bidang fungsional strategis yang harus menjadi perhatian pengelola adalah manajemen sumber daya manusia. Jika PKBM ingin berkembang menjadi PKBM yang profesional dan berorientasi ke depan, maka berikut ini dikembangkan strategistrategi sumber daya manusia yang dapat menggerakkan PKBM menjadi lebih profesional: strategi rekruitment dan seleksi, strategi perencanaan sumberdaya manusia, strategi pelatihan dan pengembangan, strategi penilaian kinerja, strategi kompensasi dan strategi manajemen-staf/karyawan. (NM)

 Literasi penyeimbang

 Afidatun Khasanah jurnal pemasaran-jasa-pendidikan-sebagai-strate DOI: http://dx.doi.org/10.20885/tarbawi.vol8.iss2.art4

Jurnal Madaniyah, Volume 7 Nomor 2 Edisi Agustus 2017 Imam Faizin, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan dalam Meningkatkan Nilai Jual Madrasah

https://www.kompasiana.com/sitianisasalsabila/60b4f0b3d541df0d9a063392/strategi-pemasaran-jasa-pendidikan-di-era-modern

Manajemen Strategi Pengembangan Pendidikan Non Formal Gaguk Wahyu Puspito*1, Tatik Swandari*2, Mauhibur Rokhman*3 1Institut Pesantren Kh. Abdul Chalim Pacet, Mojokerto Indonesia

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
NILAI NILAI PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN

Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan ti

19/06/2025 12:25 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 100 kali
MANAJEMEN PKBM

Manajemen PKBM Perencanaan. Perencanaan sebagai bagian penting dalam proses manajemen merupakan suatu tahap yang harus dilewati sebelum melangkah ke tahap berikutnya, karena melalui p

19/06/2025 12:23 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 81 kali
LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA PKBM

Dibentuknya PKBM adalah sebagai pemicu dan bersifat sementara, masyarakat sendirilah yang selanjutnya memiliki wewenang untuk mengembangkannya, karena itulah pendekatan dalam program PK

19/06/2025 12:22 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 78 kali
MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI PLS

Pendidikan merupakan hak dasar setiap individu yang tidak hanya terbatas pada ruang kelas formal. Dalam konteks ini, program pendidikan luar sekolah (PLS) menjadi sangat penting, teruta

11/06/2025 10:33 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 135 kali
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan sesungguhnya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan Luar S

11/06/2025 09:59 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 143 kali
MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI ERA DIGITAL

PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia semakin mengandalkan teknologi informasi yang berkembang pesat, menghasilkan kemajuan dan efektivitas dalam proses belajar -mengajar (Pramesworo

11/06/2025 09:47 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 142 kali
TANTANGAN YANG DIHADAPI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Tantangan yang  Dihadapi  dalam  Implementasi  Pendidikan  Luar  Sekolah  Berbasis Masyarakat Pendidikan  luar  sekolah  berbasis 

11/06/2025 09:28 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 142 kali
STRATEGI DAN EFEKTIVITAS MENINGKATKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Strategi  untuk  Meningkatkan  Efektivitas  Pendidikan  Luar  Sekolah  Berbasis Masyarakat. Untuk  meningkatkan  efektivitas  pendidika

11/06/2025 09:19 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 107 kali
FUNGSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di bangu sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan ha

05/06/2025 12:42 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 104 kali
AZAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

ASAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengintegrasikan individu yang sedang mengalami pertumbuhan ke dalam kolektivitas masyarakat. Dalam kegiatan pendid

05/06/2025 12:40 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 116 kali