• PKBM NGUDI MAKMUR
  • Bersama Kita Bisa....

MANAJEMEN HUMAS DALAM PKBM

Di beberapa wilayah kita dapat mengetahui terdapat beberapa PKBM yang dikelola dengan sangat professional, pengadaan sarana prasarana yang dimiliki hasil swadaya pengelola dan masyarakat perintis sekitar, memiliki tanah bersertifikat yang di atasnya berdiri bangunan kegiatan warga belajar, dikelola dengan manjemen yang baik, sehingga membuka peluang perhatian warga masyarakat untuk terlibat berpartisipasi memilih program pendidikan dan program ketrampilan yang disediakan dan ditawarkan. Memang Pendidikan berada pada level yang berkelas, maka bagaimana pun para praktisi Pendidikan/pengelola pendidikan selalu menempatkan masyarakat dalam kegiatan belajar pada suasana yang lebih baik dan bermutu, lingkungan yang baik serta sarana prasarana yang memadai dan proses pengajaran yang baik pula agar Pendidikan menumbuhkan pengalaman, keilmuan, kecerdasan, etika, karakter dan mengedepakan akhlaqulkarimah.

Pendidikan Luar Sekolah yang di dalamnya memperkasai program kesetaraan dan program ketrampilan sebagai Pendidikan non formal  mempunyai manajemen yang hampir sama dengan manajemen yang dijalankan di sekolah-sekolah formal dalam pengelolaannya. Programnya juga bervariasi ada yang bersifat local dan nasional, untuk menampung harapan masyarakat di program kesetaraan maupun ketrampilan sebagian diinisiasi dan diterjemahkan oleh para aktifis dan praktisi para alumni dari Perguruan Tinggi jurusan Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah maupun keterlibatan tokoh pemerintahan desa melalui memperkenalkan fungsi dan manfaat pengadaan PKBM. Keberadaan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar masyarakat) atau Lembaga kursus dan magang masih sangat dibutuhkan dalam perkembangan zaman sekarang ini. Karena faktor tersebut, maka dari itu diperlukan kerjasama antara masyarakat dengan lembaga harus dikembangkan secara sinergis, mengingat adanya kepentingan serta cita-cita yang sama yakni memberi spirit, memotivasi dan mencerahkan masa depan generasi bangsa.

Berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi membawa pengaruh besar terhadap kehidupan manusia dengan wujud kemajuan pesat di segala lini kehidupan, sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan dari berbagai aspek terutama dalam hal menghadapi globalisasi dan tekhnologi dan digital kedalam negeri. Tentunya dengan adanya permasalahan ini warga negara pada umumnya dan warga masyarakat tanpa terhalang usia yang tinggal di pelosok dan suku di Nusantara yang memiliki kemauan untuk menyempurnakan kekurangan dalam Pendidikan atau terlibat dalam mengikuti program kesetaraan serta memperluas pengalaman, memilih ketrampilan dapat terlibat langsung melalui Lembaga-lembaga non formal yang hampir disediakan di setiap kecamatan pelosok kampung maupun kabupaten/kota.

Pendidikan non formal keberadaannya tetap memberi kerangka positif, dan hal tersebut dibutuhkan masyarakat sebagai ikhtiar memiliki tingkatan sumber daya manusia yang tinggi serta baik agar dapat bersaing dimasa yang akan datang. Dalam upaya pemberdayaan manusia maka kedudukan Lembaga pendidikan menjadi hal yang sangat penting melihat peran pendidikan yang tentunya dapat menetukan kesuksesan seseorang dimasa depan khususnya dalam menjalani kehidupan di Era Globalisasi. PKBM membantu warga negara dalam kesetaraan berpendidikan baik di Paket A/B/C maupun berketrampilan diharapkan menjadi wadah untuk mentransformasikan agar terjadi keseimbangan antara nilai dan moral warga belajar dalam proses pembelajaran maupun didalam belajar mengajar. PKBM yang mengelola Pendidikan kesetaraan maupun Pendidikan ketrampilan diharapkan melakukan upaya untuk berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mendorong kulaitas yang seimbang secara nasional.

Program pendidikan yang ada di setiap PKBM atau penyelenggara Pendidikan kesetaraan harus mengedepankan aspek dan komponen pelaksanaan pendidikan. Dalam pembangunan bangsa yang berintelektual dalam segala bidang, dapat diketahui bahwa Pendidikan merupakan investasi paling besar dalam mewujudkan hal tersebut. Dan agar sumber daya manusia dapat maksimal dengan didukung adanya pola manajemen yang terstruktur di dalam sebuah proses pembelajaran dan pengelolaannya. Dalam meningkatkan mutu pendidikan tentunya dibutuhkan langkah strategis dalam memanajemen upaya apa saja yang menigkatkan kualitas PKBM. Mutu adalah layanan yang paling dibutuhkan Warga Belajar yang berorientasi pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu manajemen mutu yang terpadu berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkan Warga Belajar.

Manajemen pengelolaan Pendidikan formal pada sekolah-sekolah umumnya tentu yang semakin meningkat, bermutu dan berkelas. PKBM diharapkan untuk membenahi mutu program Pendidikan kesetaraan yang sistem manajemennya terencana dalam upaya memaksimalkan kompetisi dengan sekolah formal agar tercipta program pendidikan yang bermutu di lingkup PKBM. PKBM sebagai Lembaga Pendidikan non formal disebut bermutu jika ada kolerasi dengan perkembangan kualitas warga belajar. Kenyataan yang ada di lapangan terkadang PKBM yang menyelenggarakan program kesetaraan memiliki warga belajar yang kurang maksimal bahkan terkadang tidak ada sama sekali calon warga belajar yang mendaftarkan diri terlibat dan memilih program kesetaraan. Hal ini menunjukkan hal yang membanggakan bahwa di beberapa wilayah tidak ada lagi ATS (Anak Tidak Sekolah), karena telah tertampung di sekolah-sekolah formal.

Dari factor lain kita patut bersyukur, sebab pemerintah memberikan perhatian senantiasa mensubsidi biaya bantuan yang dialoksikan untuk operasional PKBM dengan persyaratan yang ketat, untuk sarana dan prasarana/ketrampilan seperti, penyediaan sumber belajar dan pengadaan pergedungan dengan pengawasan ketat pula agar bantuan tersebut benar-benar memiliki makna program perencanaan jangka Panjang di bidang kesejahteraan Pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini memicu para aktifis Pendidikan luar sekolah untuk berfikir maju ke depan, bahwa penyelenggaraan PKBM di kampung-kampung pelosok dalam menyelenggarakan Pendidikan kesetaraan harus lebih bermutu, berwawasan, serta turun ke akar rumput untuk memperjuangkan anak-anak tidak sekolah maupun menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya Pendidikan untuk generasi berikutnya.

Kita tidak memungkiri beberapa Kenyataan di lapangan PKBM memiliki berbagai permasalahan. Permasalahan yang timbul pun merupakan permasalahan mendasar dari masyarakat sendiri. Keterbatasan sarana prasarana, keterbatasan dana, kurangnya motivasi belajar warga belajar, kurangnya kesadaran warga masyarakat untuk menuntaskan jenjang pendidikan, sulitnya mencari waktu yang pas antara tutor dan warga belajar, terbatasnya ketersediaan tutor yang kompeten, sulitnya mengurus ijin operasional, jauhnya jarak para warga belajar ke tempat belajar, kurangnya kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan, sulitnya mencari mitra kerja untuk menjalin kerja sama dalam rangka peningkatan kualitas PKBM, merupakan beberapa permasalahan yang umum terjadi pada PKBM.

Di tahun-tahun yang akan datang Pendidikan Non Formal akan lebih baik pengelolaannya Ketika peran alumni Pendidikan Luar Sekolah memiliki posisi penting dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan, baik sector formal maupun non formal, mereka berperan dalam merancang dan menerapkan model pembelajaran non formal , memberikan layanan Pendidikan, pendampingan bimbingan, dan penyuluhan dan lain-lain. Apakah pemerintah terkait siap menempatkan mereka pada porsi yang sebanding, ketika disiplin keilmuan mereka sangat dibutuhkan dalam mewarnai berbagai terobosan Pendidikan luar sekolah dalam lingkup nasional, namun apakah mereka juga  tertarik dengan berbagai tantangan dan berjuang di lapangan untuk berkontribusi pada Pendidikan di pelosok nusantara.

Untuk PKBM yang dikelola dengan manajemen terbaik dan bermutu akan tidak mudah dalam pengalihan-pengalihan berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Penggunaan bantuan biaya operasional yang tidak semestinya pada PKBM yang fiktif misalnya, akan menyebabkan pengelola harus mengembalikan sejumlah biaya bantuan yang pernah diterima kepada pemerintah. Dalam beberapa tahun sekarang ini sepertinya semakin tidak mudah mengajukan ijin mendirikan PKBM setelah ditemukan PKBM-PKBM yang fiktif oleh pemerintah. Tentu ini menjadi bahan perenungan untuk semua pengelola PKBM-PKBM yang ada di pelosok nusantara, agar lebih amanah dan berhati-hati dalam pengalokasian biaya bantuan, di dalam memperjuangkan Pendidikan, membantu warga masyarakat yang seharusnya diperjuangkan untuk Pendidikan masa depan mereka. Di pelosok-pelosok kampung yang sulit dijangkau mungkin kita masih menemui Anak Tidak Sekolah (ATS) meskipun peradaban bertekhnologi komunikasi mereka telah menyamai status sosial kehidupan anak-anak di lingkungan kota, namun Pendidikan yang disentuh oleh seorang guru kecerdasannya memiliki makna dan tujuan dalam membentuk karakter akhlak budi pekerti yang unggul.

Oleh karena tuntutan dan perkembangan dalam mengelola PKBM, maka peran dari kepala PKBM dalam mengelola manajemen lembaganya dengan daya pikir harus semakin inovatif kreatif. Proses pembelajaran dalam pendidikan tidak akan terlepas dari latar belakang yang menjadi ruang lingkupnya, ada berbagai hal di landasan pendidikan yang harus diketahui seorang guru/tutor yang profesional. Salah satunya adalah langkah strategis yang dapat mengimplementasikan penigkatan mutu pendidikan melalui hubungan masyarakat (Humas). Peran ini sangat mendukung keberhasilan program pembelajaram terutama dari pihak luar PKBM dalam mendukung visi dan misi dan manajemen humas yang terarah akan memberi PKBM untuk meraih kepercayaan dari masyarakat untuk meningkatkan mutu, dari keikutsertaan masyarakat dan komunikasi yang baik sangatlah penting dibangun bagi keberlangsungan PKBM. Pada masyarakat moderen Humas dan PKBM/sekolah menjadi kompleks. Yang sangat membuat Humas penting dalam peningkatan mutu pendidikan di PKBM adalah karena dengan adanya Humas maka akan terjalin komunikasi yang baik antara PKBM dan masyarakat, dengan adanya Humas PKBM bisa berkontribusi dengan pihak eksternal PKBM/sekolah dalam memajukan pendidikan, citra PKBM akan semakin baik dengan terjalinnya dengan Humas. Stagmen dari manjemen yang kita harapkan antara lain :

  1. Humas dengan pihak PKBM harus bisa dikelola secara baik, efektif, dan efisien yang melibatkan masyarakat dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Hubungan yang terjalin antara lingkungan PKBM dengan masyarakat bernilai positif dengan berharap produktivitas tercapainya dalam menghasilkan warga belajar dan masyarakat yang seimbang dalam membangun pendidikan. Dalam melaksanakan Humas dibutuhkan adanya tentunya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari pihak PKBM dalam merancang program secara internal maupun eksternal aktivitas. Dengan adanya perencanaan yang terstruktur maka akan memeliki tujuan dan sasaran yang jelas dengan aspek peningkatan mutu PKBM.
  2. Prosedur Operasional Hubungan Masyarakat di PKBM, dalam bidang kehumasan untuk mencapai mutu pendidikan dirancang supaya masyarakat dapat partisipasinya u tuk memberikan mendukung pendidikan ke arah yang lebih baik, rancangan itu tentunya dibentuk dengan adanya kerjasama atau mutualisme dengan pihak dalam dan luar PKBM.
  3. Peran Kepala PKBM dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan adalah kedudukan paling tinggi, yang menentukan keberhasilan dari proses pendidikan warga belajar di Program Kesetaraan maupun program ketrampilan. Kepala PKBM memiliki tanggung jawab besar terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Kepala PKBM adalah motivator bagi unsur-unsur yang ada di setiap program kesetaraan serta program-program lain yang terintegrasi, dan diharapkan mampu mempengaruhi bawahannya dalam menjalankan tugas guna membangun mutu pendidikan yang tinggi di PKBM. Peran kepala PKBM diketahui sangat menguasai teori-teori tentang manajemen pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Kepemimpinan yang diberikan kepala PKBM terhadap para pendidik/tutor adalah demokratis (yang mau mendengarkan saran atau aspirasi orang lain, dan terdapat team work didalamnya), bukan bersifat otoriter (pemaksaan).
  4. Bahwa perangkat manajemen humas harus memperhatikan manajemen digital seperti, konten websites, media sosial, pencarian berbayar, facebook, twitter maupun Instagram untuk menjalin kedekatan dengan yang terjauh serta melayani informasi terhadap berbagai kebutuhan Pendidikan yang tepat sasaran agar kita mampu terlibat dengan masyarakat milenial.

Akhirnya, dalam proses meningkatkan mutu PKBM tentunya memerlukan langkah strategis dari manajemen PKBM dalam meningkatkan mutu. Dalam mengelola humas tentu dibutuhkan yang namanya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pihak luar maupun pihak dalam PKBM. Perencanaan yang dilakukan tentunya melibatkan penyusun lingkungan sekolah, merencanakan rapat kegiatan PKBM, mengaplikasikan kerjasama dari pihak hubungan masyarakat dengan stakeholder pendidikan., wali murid dan masyarakat di dalam program kegiatan luar dan dalam sekolah, Dan pengevaluasian pada bagian bidang akademik sekolah, bidang pengajaran dan bidang sarana prasarana PKBM. (NM)

Terinsiprasi dari : PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

PEMA: Jurnal Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1, No. 2 Tahun 2021 | Hal. 6-12 (https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema)

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
NILAI NILAI PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN

Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan ti

19/06/2025 12:25 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 100 kali
MANAJEMEN PKBM

Manajemen PKBM Perencanaan. Perencanaan sebagai bagian penting dalam proses manajemen merupakan suatu tahap yang harus dilewati sebelum melangkah ke tahap berikutnya, karena melalui p

19/06/2025 12:23 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 81 kali
LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA PKBM

Dibentuknya PKBM adalah sebagai pemicu dan bersifat sementara, masyarakat sendirilah yang selanjutnya memiliki wewenang untuk mengembangkannya, karena itulah pendekatan dalam program PK

19/06/2025 12:22 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 78 kali
MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI PLS

Pendidikan merupakan hak dasar setiap individu yang tidak hanya terbatas pada ruang kelas formal. Dalam konteks ini, program pendidikan luar sekolah (PLS) menjadi sangat penting, teruta

11/06/2025 10:33 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 135 kali
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan sesungguhnya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan Luar S

11/06/2025 09:59 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 143 kali
MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI ERA DIGITAL

PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia semakin mengandalkan teknologi informasi yang berkembang pesat, menghasilkan kemajuan dan efektivitas dalam proses belajar -mengajar (Pramesworo

11/06/2025 09:47 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 142 kali
TANTANGAN YANG DIHADAPI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Tantangan yang  Dihadapi  dalam  Implementasi  Pendidikan  Luar  Sekolah  Berbasis Masyarakat Pendidikan  luar  sekolah  berbasis 

11/06/2025 09:28 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 142 kali
STRATEGI DAN EFEKTIVITAS MENINGKATKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Strategi  untuk  Meningkatkan  Efektivitas  Pendidikan  Luar  Sekolah  Berbasis Masyarakat. Untuk  meningkatkan  efektivitas  pendidika

11/06/2025 09:19 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 107 kali
FUNGSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapi apa yang diperoleh di bangu sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan ha

05/06/2025 12:42 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 104 kali
AZAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

ASAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengintegrasikan individu yang sedang mengalami pertumbuhan ke dalam kolektivitas masyarakat. Dalam kegiatan pendid

05/06/2025 12:40 - Oleh Setyo Widodo - Dilihat 116 kali